Pengertian Komunikasi pemasaran yaitu aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran sanggup dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran, komunikasi yaitu proses dimana pedoman dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Pemasaran yaitu sekumpulan acara dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentranfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Sedangkan komunikasi pemasaran mempresentasikan adonan semua unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan membuat suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.
Definisi Komunikasi pemasaran adalah perjuangan untuk memberikan pesan kepada publik terutama konsumen target mengenai keberadaan produk dipasar. Konsep yang secara umum sering dipakai untuk memberikan pesan yaitu apa yang disebut bauran promosi atau bauran pemasaran. Di dalam bauran pemasaran ini biasanya sering dipakai banyak sekali jenis promosi. Terdapat lima jenis promosi yang biasa disebut bauran pemasaran menyerupai yang dijelaskan diatas, penjualan tatap muka, humas, promosi penjualan, publisitas serta perusahaanan langsung.
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan sebab tanpa komunikasi konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga secara berhati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi perusahaanan. Penentuan siapa saja yang menjadi target komunikasi akan sangat memilih keberhasilan komunikasi, dengan penentuan target yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.
Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada umumnya tidak jauh dengan proses komunikasi dalam ilmu komunikasi. Model komunikasi pemasaran mencakup sender atau disebut juga sumber (source). Seperti gambar dibawah ini.
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan sebab tanpa komunikasi konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga secara berhati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi perusahaanan. Penentuan siapa saja yang menjadi target komunikasi akan sangat memilih keberhasilan komunikasi, dengan penentuan target yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.
Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada umumnya tidak jauh dengan proses komunikasi dalam ilmu komunikasi. Model komunikasi pemasaran mencakup sender atau disebut juga sumber (source). Seperti gambar dibawah ini.
Pertama kali pesan komunikasi tiba dari sumber. Dalam pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada konsumen. Pihak yang mengirim pesan tentu saja perusahaan. Proses selanjutnya yaitu perusahaan memilih bagaimana pesan itu disusun supaya bisa dipahami dan direspons secara kasatmata oleh peserta dalam hal ini konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi apa yang akan digunakan. Apakah pesan akan disampaikan melalui iklan, personal selling, promosi penjualan, publik relation atau pemasaran langsung. Proses enconding ini juga disebut sebagai proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima.
Proses selanjutnya yaitu memberikan pesan melalui media. Jika pesan dirancang dalam bentuk iklan, maka pesan harus disampaikan dalam bentuk media cetak atau media elektronik. Pesan yang disampaikan dalam media cetak akan berbeda bentuk dan strukturnya dengan pesan yang disampaikan dalam media elektronik. Pesan dalam media cetak biasanya bersifat detail dan menjelaskan karakteristik produk secara lengkap. Sedangkan pesan yang akan disampaikan dalam media elektronik menyerupai radio dan televisi dihentikan secara detail membuktikan produk sebab akan sangat memakan biaya. Proses penyampaian pesan melalui media ini disebut sebagai proses transmisi.
Pesan yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima. Ketika pesan diterima, peserta akan menawarkan respons terhadap pesan yang disampaikan. Respons yang diberikan bisa positif, negatif atau netral. Respon kasatmata tentu saja yaitu respons yang dibutuhkan oleh pengirim pesan. Respon kasatmata identik dengan terjadinya keserasian antara impian pengirim pesan dengan jawaban peserta pesan. Dengan perkataan lain, pesan yang dirancang direspons sesuai dengan keinginan perancang pesan. Kesesuaian antara impian pengirim dengan jawaban peserta inilah yang dibutuhkan terjadi, sebab hal ini akan mempengaruhi sikap konsumen secara positif. Hal yang tidak dibutuhkan terjadi yaitu respons negatif atau netral dari konsumen (penerima pesan), respon negatif ini terjadi sebab tidak terjadinya keserasian antara impian pengirim pesan dengan respons dilakukan oleh penerima. Pengirim mengharapkan A, konsumen mengharapkan B, jadi ada ketidaksesuaian antara impian pengirim dengan jawaban konsumen. Proses menawarkan respons dan menginterprestasikan pesan yang diterima disebut sebagai proses decoding. Proses decoding berarti peserta pesan memberi interprestasi atas pesan yang diterima.
Proses decoding ini akan dilanjutkan dengan tindakan konsumen sebagai peserta pesan, kalau pesan yang hingga diterima secara positif, maka hal ini akan menawarkan efek kasatmata pada sikap dan sikap konsumen. Sikap kasatmata konsumen terhadap suatu produk akan mendorong konsumen untuk melaksanakan tindakan pembelian, sebab dibatasi oleh kemampuan daya beli. Sedangkan sikap negatif terhadap produk akan menghalangi konsumen untuk melaksanakan tindakan pembelian. Janganlah sikap negatif, sikap kasatmata pun tidak semuanya diakhiri dengan pembelian, apalagi kalau sesorang memiliki sikap negatif, niscaya akan sangat menghalangi tindakan pembelian. Oleh sebab itu, pembentukan sikap kasatmata terhadap produk sangat penting dilakukan oleh perusahaan.
Proses terakhir yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimkan. Perusahaan mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan, artinya menerima respons dan tindakan yang kasatmata dari konsumen atau justru pesan tidak hingga secara efektif. Pengukuran efektifitas pesan yaitu tingkat penjualan produk yang ditawarkan ke pasar. Pesan melalui iklan disebut berhasil atau efektif kalau tingkat penjualan produk sesudah proses penyampaian pesan meningkat secara signifikan. Sebaliknya pesan yang disampaikan tidak efektif kalau sesudah pesan disampaikan penjualan produk tidak meningkat, atau justru turun. Indikator penjualan ini seharusnya menjadi sinyal awal bagi perusahaan untuk melaksanakan penelitian atas pesan yang sampaikan ke konsumen.
Tujuan iklan umumnya mengandung misi komunikasi, dimana iklan yaitu suatu komunikasi massa yang dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, menyebarkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi perusahaan.
Ada beberapa teori komunikasi massa dalam proses mempengaruhi sikap konsumen.
1. Teori Jarum Hipodermik
Proses selanjutnya yaitu memberikan pesan melalui media. Jika pesan dirancang dalam bentuk iklan, maka pesan harus disampaikan dalam bentuk media cetak atau media elektronik. Pesan yang disampaikan dalam media cetak akan berbeda bentuk dan strukturnya dengan pesan yang disampaikan dalam media elektronik. Pesan dalam media cetak biasanya bersifat detail dan menjelaskan karakteristik produk secara lengkap. Sedangkan pesan yang akan disampaikan dalam media elektronik menyerupai radio dan televisi dihentikan secara detail membuktikan produk sebab akan sangat memakan biaya. Proses penyampaian pesan melalui media ini disebut sebagai proses transmisi.
Pesan yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima. Ketika pesan diterima, peserta akan menawarkan respons terhadap pesan yang disampaikan. Respons yang diberikan bisa positif, negatif atau netral. Respon kasatmata tentu saja yaitu respons yang dibutuhkan oleh pengirim pesan. Respon kasatmata identik dengan terjadinya keserasian antara impian pengirim pesan dengan jawaban peserta pesan. Dengan perkataan lain, pesan yang dirancang direspons sesuai dengan keinginan perancang pesan. Kesesuaian antara impian pengirim dengan jawaban peserta inilah yang dibutuhkan terjadi, sebab hal ini akan mempengaruhi sikap konsumen secara positif. Hal yang tidak dibutuhkan terjadi yaitu respons negatif atau netral dari konsumen (penerima pesan), respon negatif ini terjadi sebab tidak terjadinya keserasian antara impian pengirim pesan dengan respons dilakukan oleh penerima. Pengirim mengharapkan A, konsumen mengharapkan B, jadi ada ketidaksesuaian antara impian pengirim dengan jawaban konsumen. Proses menawarkan respons dan menginterprestasikan pesan yang diterima disebut sebagai proses decoding. Proses decoding berarti peserta pesan memberi interprestasi atas pesan yang diterima.
Proses decoding ini akan dilanjutkan dengan tindakan konsumen sebagai peserta pesan, kalau pesan yang hingga diterima secara positif, maka hal ini akan menawarkan efek kasatmata pada sikap dan sikap konsumen. Sikap kasatmata konsumen terhadap suatu produk akan mendorong konsumen untuk melaksanakan tindakan pembelian, sebab dibatasi oleh kemampuan daya beli. Sedangkan sikap negatif terhadap produk akan menghalangi konsumen untuk melaksanakan tindakan pembelian. Janganlah sikap negatif, sikap kasatmata pun tidak semuanya diakhiri dengan pembelian, apalagi kalau sesorang memiliki sikap negatif, niscaya akan sangat menghalangi tindakan pembelian. Oleh sebab itu, pembentukan sikap kasatmata terhadap produk sangat penting dilakukan oleh perusahaan.
Proses terakhir yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimkan. Perusahaan mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan, artinya menerima respons dan tindakan yang kasatmata dari konsumen atau justru pesan tidak hingga secara efektif. Pengukuran efektifitas pesan yaitu tingkat penjualan produk yang ditawarkan ke pasar. Pesan melalui iklan disebut berhasil atau efektif kalau tingkat penjualan produk sesudah proses penyampaian pesan meningkat secara signifikan. Sebaliknya pesan yang disampaikan tidak efektif kalau sesudah pesan disampaikan penjualan produk tidak meningkat, atau justru turun. Indikator penjualan ini seharusnya menjadi sinyal awal bagi perusahaan untuk melaksanakan penelitian atas pesan yang sampaikan ke konsumen.
Tujuan iklan umumnya mengandung misi komunikasi, dimana iklan yaitu suatu komunikasi massa yang dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, menyebarkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi perusahaan.
Ada beberapa teori komunikasi massa dalam proses mempengaruhi sikap konsumen.
1. Teori Jarum Hipodermik
Seorang calon pembeli yang belum pernah melihat dan mendengar sesuatu produk bermula pada keadaan yang disebut Ketidaksadaran yaitu tidak sadar kehadiran produk. Langkah kedua yaitu pemahaman, langkah ini dibutuhkan sebagai suatu proses sebelum orang menyampaikan suka atau tidak suka terhadap sesuatu produk. Kemudian menuju suatu sikap, dimana diukur perasaan suka atau tidak suka. Langkah terakhir yaitu Tindakan, dimana produsen mengharapkan supaya calon pembeli mengambil tindakan-tindakan yang dibutuhkan menyerupai pergi ke toko untuk membeli produk.
Dalam teori ini dikemukakan bahwa komponen-komponen komunikasi (komunikator, pesan, media) amat perkasa dalam mempengaruhi komunikasi. Dikatakan jarum hipodermik sebab dalam model ini dikesankan seolah-olah komunikasi disuntikkan eksklusif ke dalam jiwa komunikan. Sebagaimana obat disimpan dan disebarkan dalam badan sehingga terjadi perubahan dalam sistem fisik, begitu pula pesan-pesan persuasi mengubah sistem psikologis sehingga sikap sangat mempengaruhi teori ini.
Teori ini sering juga disebut teori peluru sebab komunikan dianggap pasif mendapatkan berondongan pesan-pesan komunikasi. Bila memakai komunikator yang tepat, pesan yang baik, media yang benar, maka komunikan sanggup diarahkan sekehendak komunikator.
2. Metode DAGMAR
Dalam pendekatan DAGMAR (Defining Advertising Goals for Measured Advertising Results) dikembangkan suatu metode yang disebut poses komunikasi yang terdiri dari langkah-langkah yang harus dilalui suatu produk untuk hingga pada tujuan yang dikehendaki yaitu berupa tindakan yang diambil konsumen.
Daftar Pustaka Pengertian Komunikasi Pemasaran Definisi Teori dan Model
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Perusahaanan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
0 Response to "Pengertian Komunikasi Pemasaran Definisi Teori Model"
Post a Comment