Studi Perihal Upaya Guru Bimbingan Dan Penyuluhan Dalam Mengatasi Persoalan Kesulitan Berguru Pada Bidang Studi Biologi

A.   Latar Belakang

Upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia dengan mengadakan pembaharuan sistem pendidikan nasional, di antaranya pembaharuan dan pembatalan diskriminasi antara pendidikan yang dikelola masyarakat, serta perbedaan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum.


Pembaruan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbarui visi, misi dan seni administrasi pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang berpengaruh dan berwibawa untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia bermetamorfosis insan yang berkualitas sehingga bisa dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah (UU RI No. 20 Tahun 2003 : 38)

Pendidikan itu berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, alasannya itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Pendidikan yaitu perjuangan sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya insan (SDM) melalui acara pengajaran (Syah, 2007 : 1). Sebagai perjuangan sadar atau proses yang disengaja, setiap pelaksanaan proses pendidikan  perlu  didukung  oleh  suatu  perencanaan  yang sempurna sehingga apa yang menjadi tujuan dari proses pendidikan yang dilaksanakan tersebut bisa tercapai secara baik dan optimal.

Pelayanan bimbingan dan penyuluhan dalam sebuah forum pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dan bermanfaat dalam upaya untuk mengatasi kesulitan berguru anak. Dan bagi seorang guru yang mempunyai kompetensi baik secara profesional, personal maupun sosial dalam bimbingan penyuluhan akan bisa menunjukkan pelayanan dengan cara dan pendekatan yang berpariasi secara optimal, terutama dalam membimbing dan mengarahkan serta mengatasi kesulitan berguru anak didik. 

Guru bimbingan dan penyuluhan menunjukkan pinjaman secara propesional kepada akseptor didik dalam rangka untuk berbagi dan mengarahkan potensi serta mengatasi tingkah laris yang menyimpang anak didik seoptimal mungkin sehingga pada kesannya ia sanggup mengatasi  sendiri  duduk masalah yang dihadapi dan bisa menemukan jati dirinya sebagai makhluk sosial baik dalam lingkungan keluarga maupun lainnya.

Berdasarkan pengertian di atas sanggup dipahami bahwa bimbingan dan penyuluhan merupakan pinjaman yang diberikan oleh konselor kepada seorang klien atau siswa baik secara individu (individual penyuluhan) maupun secara kelompok (Group Penyuluhan). Sedangkan pinjaman yang di berikan dalam bentuk psikologis dan bukan pinansial yang pada kesannya nanti ia bisa mengatasi sendiri duduk masalah yang dihadapinnya dan menemukan jati dirinya.

Secara kronologsi siswa-siswa SMPN pada umumnya berusia 13 hingga 15 tahun dan dalam jalur perkembangannya sedang berada dalam masa puber dan remaja awal sebagai transisi dari masa kanak-kanak ke remaja yang sebenarnya. Pada masa ini akan mengalami kegoncangan mulian mencicipi banyak sekali macam perubahan dalam dirinya, baik aspek fisik, sosial, mental dan intelektual.

Pada masa puber ini ada 3 ciri yang menonjol yaitu :

  1. Datangnya menstruasi pada anak perempuan dan keluarnya sperma pertama pada anak laki-laki
  2. Terjadinya perubahan fisik yang memberi ciri-ciri kewanitaan dan kepribadian  
  3. Terjadinya perubahan-perubahan dalam aspek sosial psikologis menyerupai mental, sikap, pergaulan, sebaya dan sebagainya (Depag RI, 1996 : 21).

Semua perubahan tersebut memberi efek baik secara pribadi maupun tidak pribadi terhadap adaptasi diri dan kualitas pribadi serta perilakunya. Sebagai implikasi dari ketiga kondisi tersebut maka kurikulum SMPN memerlukan dukungan dan layanan bimbingan dari banyak sekali pihak, terutama dari guru bimbingan dan penyuluhan selaku kiprah konselor di sekolah yang akan mengatasi banyak sekali duduk masalah semaksimal mungkin untuk membantu siswa dalam belajar, khususnya pada mata pelajaran biologi.

Untuk sanggup menunjukkan bimbingan dan penyuluhan yang baik, maka guru bimbingan dan penyuluhan perlu membekali diri dengan pengetahuan wacana apa itu bimbinan dan penyuluhan, kesulitan apa sajakah yang dihadapi oleh siswa dalam belajarnya, bagaimana cara biar sanggup mengatasi banyak sekali kesulitan yang dialami oleh siswa terutama duduk masalah kesulitan belajar, dengan demikian seorang bimbingan dan penyuluhan harus bersikap penuh simpatik. Lemah lembut, serta lues dan dengan penuh kasih keyakinan bahwa usahanya akan sukses dalam mengatasi kesulitan berguru siswa-siswanya.

Dalam hal kesulitan berguru khususnya mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri dibutuhkan bimbingan dari guru bimbingan dan penyuluhan supaya siswa-siswi yang mendapat kesulitan dalam belajarnya sanggup teratasi. SMPN merupakan forum pendidikan formal yang tuntutannya lebih besar, SMPN tujuan instruksionalnya lebih luas dan kondisi lingkungannya lebih konpleks, untuk itu dibutuhkan bimbingan dan penyuluhan untuk membantu dalam mengatasi kesulitan berguru siswa-siswi.

SMPN 1 Kediri merupakan salah satu forum pendidikan formal yang tidak sedikit mendapat kesulitan, terutama dalam berguru siswanya, dan untuk mengatasi kesulitan berguru tersebut maka diharapkan bimbingan dari guru bimbingan dan penyuluhan (Observasi, tanggal 25 Maret 2009)

Berangkat dari beberapa pokok pikiran pada latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian wacana “Studi Tentang Upaya Guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi duduk masalah kesulitan berguru pada bidang studi biologi siswa kelas VIII di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009.”


B     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis sanggup merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

  • Apa saja kesulitan-kesulitan berguru yang dihadapi siswa kelas VIII pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 ?
  • Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan berguru siswa kelas II pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009


C.     Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah

  • Ingin mengetahui kesulitan-kesulitan berguru yang dihadapi siswa kelas VIII pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009.
  • Ingin mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan berguru siswa kelas II pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009


D.    Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dalam penelitian ini sanggup dibagi menjadi 2 bab yaitu kegunaan secara toritis dan secara praktis.


Kegunaan Secara Teoritis

Hasil penelitian ini sanggup mempunyai kegunaan untuk menambah hazanah dan wawasan keilmuan dalam pendidikan kaitannya dengan layanan bimbingan dan penyuluhan yang secara khusus mengenai layanan bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan berguru siswa. 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Kegunaan Secara Praktis

  • Hasil penelitian ini diharapkan sanggup bermanfaat bagi para guru bimbingan dan penyuluhan pada khususnnya kaitannya dengan layanan bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan berguru siswa
  • Dapat dijadikan sebagai materi pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah maupun di luar sekolah.


E. Defenisi Operasional

Untuk menghindari adanya salah pemahaman terhadap makna judul dalam penelitian ini, perlu dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut :

a.) Studi

Studi yaitu penyelidikan yang kritis, hati-hati dan penuh perhatian (Petter Salim, 1991 : 146). Sedangkan hebat lain beropini bahwa studi yaitu pelajaran dan penyelidikan terhadap suatu obyek tertentu yang ingin ditinjau (Poerwadarminta, 1994 : 965).

Berdasarkan pendapat hebat di atas, sanggup disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan studi yaitu penyelidikan terhadap suatu obyek yaitu upaya guru dalam bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan berguru pada bidang studi biologi kelas VIII SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009

b.)    Upaya

“Upaya yaitu suatu acara untuk menuntut suatu hal” (Sumardi, 1987 : 100). Kemudian dalam kamus bahasa Indonesia upaya berarti acara dengan mengarahkan tenaga, pikiran dan tubuh untuk mencapai suatu maksud pekerjaan (perbuatan, daya perjuangan dan ikhtiar), (W.J.S Poerdarminta, 1984 : 1136)

Dari kedua pendapat di atas, maka sanggup disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan upaya yaitu “kegiatan dengan mengarahkan potensi yang ada dalam diri baik yang berupa tenaga, pikiran dan tubuh untuk mencapai maksud dari pekerjaan tersebut”. Kaprikornus upaya yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu suatu acara yang dilakukan oleh guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan berguru siswa khususnya bidang studi biologi.

c.)    Guru bimbingan dan penyuluhan

Dalam kamus bahasa Indonesia, dinyatakan bahasa “istilah guru diartikan sebagai orang yang kerjanya mengajar”(W.J.S Poerwadarminta, 1984 : 335).

Sedangkan dalam buku organisasi sekolah pengelolaan kelas, menyatakan bahwa guru yaitu “orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan membentuk anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan guru yaitu “orang yang mempunyai profesi sebagai pengajar dan pendidik yang ikut bertanggung jawab dalam bidang masing-masing untuk membantu anak mencapai kedewasaan dan mengatasi kesulitan berguru khususnya bidang studi biologi”.

Bimbingan dan penyuluhan merupakan terjemahan dari istilah “Guidance” yang berarti bimbingan dan “Counseling” yang berarti penyuluhan. (Walgito, 1995 : 1).

d.)    Kesulitan Belajar

Abu Ahmadi beropini bahwa yang dimaksud dengan kesulitan berguru yaitu kesulitan dalam menangkap apa yang dipelajari dengan semangat kadang kala tinggi, tetapi terkadang sulit juga untuk mengadakan konstrasi, dimana anak didik tidak sanggup berguru sebagaimana mestinya (Dalyono, 1977 : 229).

Sedangkan Sunarna (1985 : 7) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kesulitan berguru yaitu kesulitan yang dialami siswa-siswi dalam acara belajarnya.

Berdasarkan pendapat di atas, sanggup dipahami bahwa kesulitan berguru dalam penelitian ini yaitu suatu keadaan dalam proses berguru mengajar dimana anak didik tidak sanggup berguru sebagaimana yang diharapkan.


F.    Lingkup Penelitian  


1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 


2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini yaitu siswa-siswi pada bidang studi biologi kelas VIII SMPN 1 Kediri tahun pelajaran 2008/2009

0 Response to "Studi Perihal Upaya Guru Bimbingan Dan Penyuluhan Dalam Mengatasi Persoalan Kesulitan Berguru Pada Bidang Studi Biologi"

Post a Comment