Fortofolio Zoologi Vertebrata

 Fortofolio Zoologi Vertebrata

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

    Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami perihal alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, inovasi pendidikan biologi diperlukan sanggup menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar.

    Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang tentu saja mempunyai sasaran studi yang masih menyangkut alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik).

   Dengan demikian, pembelajaran biologi sanggup diartikan sebagai suatu proses interaksi antara guru dengan siswa secara terprogram dalam desain instruksional untuk menciptakan siswa berguru secara aktif biar terjadi proses perubahan pada diri siswa sebagai hasil dari suatu pengalaman sehabis mempelajari biologi.

Sedangkan secara prinsip ditegaskan adanya aspek pokok yang hendak dikembangkan melalui pembelajaran biologi yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pengembangan aspek kognitif antara lain meliputi dilema peningkatan pengetahuan kemampuan berpikir kritis, logis, dan kreatif, keterampilan mengungkapkan fenomena dan memecahkan masalah-masalah dengan kaidah ilmiah (proses sains) aspek afektif terkait dengan pengembangan keterampilan fisik yang mendukung untuk melaksanakan proses mengungkapkan fenomena alam.

B.    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka sanggup dirumuskan suatu permasalahan secara terperinci dalam penyusunan fortofolio yang diubahsuaikan dengan materi pembelajaran yang terangkum antara lain :
  1. Bagaimana bentuk dan morfologi binatang vertebrata ?
  2. Bagaimana cara meninjau binatang vertebrata ?
  3. Bagaimana bentuk-bentuk pisces serta fungsinya ?
  4. Bagaimana sistem reproduksi pada ikan ?
  5. Bagaimana menetukan serpihan morfologi, pencernaan masakan dan sistem sirkulasi darah pada Rana Sp?
  6. Bagaimana menentukan ciri-ciri mamalia serta serpihan morfologi dan anatomi kelas mamalia? Serta Bagaimana menentukan morfologi pada mabooca multifasciata?

C.    Tujuan

Berdasarkan rumusan dilema di atas maka sanggup penyusun sanggup menentukan tujuan dari penyusunan fortofolio ini antara lain :

  1. Mengetahui bentuk dan morfologi binatang vertebrata
  2. Mengetahui cara meninjau binatang vertebrata 
  3. Mengetahui bentuk-bentuk pisces serta fungsinya 
  4. Mengetahui sistem reproduksi pada ikan
  5. Mengetahui serpihan morfologi, pencernaan masakan dan sistem sirkulasi darah pada Rana Sp
  6. Mengetahui ciri-ciri mamalia serta serpihan morfologi dan anatomi kelas mamalia serta mengetahui morfologi pada mabooca multifasciata


JURNAL BELAJAR
Pertemuan I (Tgl, 14-03-2009)


A.    Perkenalan Mata Kuliah

Pada pertemua pertama, Dosen mata kuliah Zoologi Vertebrata oleh Bapak Harja Efendi M.Pd menyampakan pendahuluan dan pengantar perkuliahan mengenai Zoologi Vertebrata,mengapa mempelajari morfolog vertebrata dll.. Selain itu juga dia memberikan tentang  kontrak belajar, system pembelajaran yang dipakai selama masa perkuliahan,materi kuliah dan yang terahir  pemberian tugas.

B.    Proses Pembelajaran

Pada pertemuan pertama ini dia telebih dahulu memperlihatkan kami wawasan perihal Zologi atau bisa dibilang sebagai pembukaan  sebelum kami membahas perihal Zologi vertebrata lebih kanjut dan selain itu juga dia melaksanakan sharing pendapat mengenai kontrak yang telah disebutkan, diadakan koreksi terhadap permasalahan yang dirasa membebankan mahasiswa dan dicari solusinya. Hal itu dia lakukan demi kelancaran kegiatan berguru mengajar yang kita jalani.  Adapun beberapa hal yang sanggup kita pelajari pada pertemuan I Bab I antara lain :

1.    Meninjau secara eksklusif vertebrata
2.    Klasifikasi Vertebrata
3.    Filogoni dan struktur vertebrata

Sebelum membahas lebih lanjut perihal materi yang terkait. Terlebih dahulu ada akad yang harus diketahui biar tujuan dan apa yang kita peroleh di ujung mata kuliah tersebut kita pahami menyerupai kontrak belajar, sistem penilaian, UAS, MID, Tugas Praktikum dan kumpulan kiprah (fortofolio).

Berdasarkan hasil akad dengan dosen pengampuh mata kuliah diperoleh informasi bahwa suatu hal yang paling kuat dalam proses berguru mengajar ialah nilai yang terkumpul dari fortopolio, oleh lantaran itu setiap mahasiswa di wajibkan untuk menciptakan fortofolio (kumpulan tugas) mata kuliah dari pertemuan pertama hingga dengan pertemuan terakhir serta memperlihatkan gambar perihal struktur penyusunan fortofolio yang terdiri dari

1.    Sampul
2.    Kata Pengantar
3.    Daftar Isi
BAB I
a.    Pendahuluan
b.    Tujuan
c.    Strategi Pembelajaran
d.    Jurnal Selama perkuliahan
BAB II
Dokumentasi Perkuliahan
BAB III
Penutup

Rangkuman Jurnal Materi

Hewan vertebrata di bagi ke dalam 5 class

1.    Pisces (ikan)
Ikan menyerupai salah satunya ikan Carpinus carpio mempunyai tiga serpihan tubuh yaitu caput, truncus dan criudal, mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk mengisap kedalaman laut, memilki pinnsie abdominalis, pinnae pentoralis, pinna caudulis. Pina dorsales dan pina analis, ikan atau pisces menentukan Squama atau sisik. Sirip berfungsi untuk berenang dan alat untuk melawan predator. Terdapat juga serpihan anatomi pada ikan menyerupai :

hepas, intestinum (usus), ventrivulum (lambung), jantung (cor) dan lusang (blansia) terdiri dari lembar blansir, artur bianchialis dan bill raker.

2.    Amphibi (katak)

3.    Retiptil (hewan yang melata)
Ular itu termasuk dalam kelas binatang vertebrata, tetapi dia disebut dorsal (bagian atas) tempat menempel otot-otot pada binatang tersebut, dan yang dikatakan binatang vertebrata ialah binatang yang bertulang belakang tetapi identik dengan tulang tengkorak yang keras sebagai pola misalnya:

Manusia, sapi, kambing. Kalau ikan, katak, ular disebut tempurung. Ikan, cumi dan udang termasuk binatang vertebrata, binatang vertebrata ialah binatang yang bertulang belakang atau punggung.

4.    Aves (burung)
Terdiri dari aneka macam jenis burung menyerupai merpati yang mempunyai bentuk morfologi dengan binatang vertebrata lainnya.

5.    Mamalia (hewan yang menyesui)
Adapun ciri-cirinya :Tanda-tandanya yang terutama ialah badanya ditumbuhi rambut-rambut dan mempunyai glandulae mamae atau kelenjar lendir susu. Kecuali binatang berparuh, angsa (ornithorhynchus) yang termasuk ordo nonotremata, semua mamalia melahirkan (vivipar). Ornithorhynchus terdapat dibenua Australia.
   
C.    Hasil Pengamatan

Berdasarkan pengamatan proses berlangsungnya diskusi dalam kelas memperoleh hasil dari pembelajaran ini yaitu binatang vertebrata. Sedangkan pada ikan terbentuk gelendong atau sekoci, bila berenang dalam air serpihan ventral terletak di serpihan anterior, sedang serpihan dorsal terletak sebelah posterior. Kulit ikan mempunyai sisik yang difungsikan untuk mengais air ketika berenang.

D.    Komentar

Adapun komentar saya pada ketika proses berguru mengajar pertama begitu menarik hati lantaran dia menciptakan kami rileks dan kami merasa ada hal gres yang ditampilkan dengan adanya portofolio dan mudah-mudahan semua itu sanggup kami kerjakan dengan baik menyerupai yang disarankan oleh pembimbing mata kuliah.


JURNAL BELAJAR
Pertemuan II (Tgl, 21-03-2009)


A.    Perkenalan Materi Ajar

Pada pertemuan kali ini yakni pertemuan pertama, adapun materi yang akan didiskusikan ialah terkait dengan materi pisces dan bentuk morfologinya.

B.    Proses Pembelajaran

Pada proses berguru ke-2 proses pembelajaran dilakukan dengan cara pembentukan kelompok diskusi. Kelompok pertama menjelaskan perihal struktur kepalanya,kelompok ke kedua membahas perihal morfologi badannya dan kelompok ketiga membahas morfologi ekornya.

Tiap-tiap kelompok bertugas menjelaskan dan sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan oleh kelompok lainnya, bila petanyaan-pertanyaan tersebut belum bisa dijawab dengan tepat atau ada pertanyan yang tidak bisa terjwab oleh kelompok tersebut, barulah doen turut memebantu didalam menjawab. Dan begitu seterusnya terhadap kelompol-kelompok yang lain.

Dalam proses berguru mengajar interaksi antar guru dan pelajar sangat ditekankan biar berlangsung dengan baik dan tidak monoton, begitu juga dengan materi pada pertemuan kedua ini dimana kita memakai metode diskusi kelompok dalam memecahkan suatu permasalahan menyerupai dilema yang dimuncul oleh bapak dosen yang terkait dengan materi pisces.

C.    Hasil Pembelajaran
Berdasarkan uraian jurnal pembelajaran dan proses berguru mengajar kami sebagai peserta didik (mahasiswa) sanggup mengambil atau memetik hasil dari uraian materi pada serpihan I.

Disini ada beberapa pertanyaan-pertanyaan yang sanggup kami kutip dari sobat pada waktu berlangsungnya diskusi:
  •  Mengapa pada mata ikan tidak pernah berkedip dan bagimana cara yang ikan unatuk menghindari organisme atau kotoran yang masuk kematanya?
Jawab :
Ikan tidak mempunyai kelopak mata .akan tetapi kelompok mata tesebut digantikan oleh selaput mata yang tipis dan transparan , selaput tersebut menghindari mata ikan eksklusif berkontraksi dengan lingkungan air

  • Bagaimanakah bentuk pertumtumbuhan sisik ikan?
Jawab :
Pertumbuhan sisik ikan mempunyai waktu antara 1-5 bulan ,dan perkembangannya akan terus terjadi,akan tetap ijika hal tersebut terjadi pada sisik ikan pandai balig cukup akal sisik tersebut tidak bisa terganti sehingga memungkinkan ikan bisa mati oleh mikroorganisme yang masuk melalui sisik yang rusak tersebut .

  • Apa yang terjadi kalau ekor ikan di potong ?
Jawab :
Petumbuhannya tidak bisa digantikan lantaran betuk dari zat kitin I (kapur) dan bila ekor tersebut dipotong pada kawasan colomna vertebralis maka ikan tesebut tidak akan bisa bertahan lama lantaran pada colomna vertebralis merupakan akses jaringan sarafnya .

D.    Komentar

Berdasarkan uraian proses berguru di atas maka saya selaku penyusun sanggup memperlihatkan komentar yang terkait dengan hal di atas Penerapan sistem berguru yang bagus, balasannya kita sebagai mahasiswa mendapat andil dalam berguru dan disamping itu cara tersebut menuntut kita untuk berguru berbicara didalam kelas disamping menambah wawasan.


JURNAL BELAJAR
Pertemuan III (Tgl, 28-03-2009)

A.    Perkenalan Materi Ajar


Pada pertemuan ke-3 ini kami membahas perihal system pernafasan, sistem pencernaan dan sistem reproduksi pada ikan.

B.    Proses Pembelajaran

Pada pertemuan  ini sistem berguru tetap memakai sistem diskusi dan ini merupakan lanjutan diskusi pada pertemuan yang sebelumnya dimana tiap-tiap kelompok diberikan kiprah untuk mendiskusikan serpihan anatomi ikan yang berbeda-beda. Masing-masing kelompok diberikan lagi materi-materi yang akan di persentasikan, dalam proses diskusi tersebut kami selaku peserta didik (mahasiswa) memperlihatkan beberapa pertanyaan dan tanggapan dari aneka macam penanya dan menjawabnya.

C.    Hasil Pembelajaran

Sebelum memperoleh hasil terlebih dahulu akan dijelaskan sedikit mengenai jurnal materi yang terkait dengan pembahasan menyerupai :

Peredaran darah pada ikan meliputi

1.    Common cardinalvien
2.    Hepalic vein
3.    Sinus venosus yang terdiri atas
  • Aveks
  • Venrikal dan bulbus anteriorus

Reproduksi pada ikan yaitu terjadi secara ekternal atau perubahan yang terjadi diluar tubuh artinya bahwa pada ketika ikan siap untuk mengeluarkan sel ovum dia masuik kedalam sarangnya sehabis itu diikuti oleh ikan jantan untuk melepaskan sel sperma alat ekresi dan reproduksi pada ikan hanya datu yaitu melalui koaka, tetapi alat ekresi dan reproduksi tersebut mempunyai saluran-saluran yang berbeda-beda.

Adapun hasil yang diperoleh dari pembahasan kali ini ialah :

  • Dimana letak pertukaran gas pernafasan pada ikan dan mengapa ikan mengeluarkan gelembung udara dari mulutnya?
Jawab :
Pertukaran gas pernafasan terjadi pada insang,yang terletak pada lamella insang. Hal itu terjadi karna didalamnya banyak mengndung kapiler-kapiler darah(vena dan arteri)yang bertugas mengangkut O2 dari dan menuju jantung ikan dan juga dari insang dan menuju insang kembali.   

  • Bagaimana cara ikan melumat makanannya?sedangkan ikan tidak  mengunyah.
Jawab :
Ikan mencerna masakan memakai santunan air dan enzim-enzim pencernaan yang ada

  • Apa yang mempengaruhi terjadinya pembuahan?
Jawab :
Terjadinya suatu pembuaan dipengaruhi oleh faktor kesiapan ikan sel telur betina untuk dibuahi.akan tetapi dari pihak jantan selalu siap untuk membuahi Selain itu factor lingkungan juga memegang peranan dalam suksesi pembuahan ikan tersebut.

  • Apakah gelembung udara tersebut berada pada ikan tertentu saja?
Jawab :
Pada hakekatnya semua ikan mempunyai gelembung udara. Akan tetapi yang ditemui pada ikan-ikan tersebut dalam ukuran yang sangat kecil atau dengan kata lain pada ikan-ikan tersebut yang tidak nampak itu ialah duktus pneumatosisnya.

  • Bagaimana halnya dengan pembuahan sel telur pada ikan?
Jawab :
Ikan betina tersebut menyimpan sel telurnya hingga ada pejantan yang siap membuahinya pada waktu trend kawin. Dan kalau tidak ada pejantan yang siap membuahinya, maka si betina tersebut akan tetap menyimpan telurnya.

D.    Komentar

Pada pertemuan yang ketiga ini memperlihatkan kebodohan yang saya miliki, bukan karna pandai menciptakan saya tidak bertanya, akan tetapi saya tidak tau mesti nanya apa.akan tetapi dari jawaban yang dipaparkan bisa menamban wawasan ilm pengetahuan yang saya miliki.


JURNAL BELAJAR
Pertemuan IV (Sabtu,11 April 2009)


A.    Perkenalan Mata Kuliah

Pertemuan  ke-4 merupakan praktikum lab. Mengenai Pisces. Kita diperkenalkan aneka macam bentuk morfologi ikan.

B.    Proses pembelajaran

Perkuliahan dalam praktikum merupakan ptraktikum pertama dalam mata kuliah Zoologi Vertebrata. Pada praktikum ini dimulai dari pengamatan morfologi hingga dengan inseksio-nya. Praktikkum yang dilakukan memperlihatkan suatu pembelajaran eksklusif mengenai system pada pisces.

Pengamatan yang dilakukan harus memakai petunjuk yang tepat biar tidak salah dalam memperlihatkan nama organ pada ikan. Tidak lepas dari penjelasan pada perkuliahan sebelumnya dan diktat yang dimiliki. Sehingga memperlihatkan fasilitas dalam praktikum lab.

C.    Hasil praktikum


Hasil praktikum merupakan hasil pengamatan eksklusif dari preparat yang diantaranya:

  1. Diketahui bahwa ikan karper(Cyprinus carpio)merupakan ikan dalam genus yang berbeda dengan ikan tawes(Puntius javanicus). Terdapat perbedaan konkret yakni dalam bentuk pinna dorsalisnya. Bentuk pinna dorsalis dari karper yakni menyerupai sisir yang memanjang pada punggungnya dan pada ikan tawes menyerupai nbendera dan pangkalnya relative lebih pendek pada punggungya.
  2. Ditemui adanya perbedaan antara ikan jantan dan betina. Hal tersebut sanggup dilihat pada ukuran tubuhnya dan dengan cara memencet kloakanya. Ikan janyan tidak menghasilkan cairan sedang pada ikan betina akan mengeluarkan cairan putih.
  3. Bentuk sisik ikan karper yakni berbentuk cycloid,sisik ini ditandai dengan bentuknya yang oval atau membulat. Pada serpihan ujung sisik berwarana lebih cerah dengan ujung (caudal) yang lebih kecil
  4. Pada pemotongan tubuh ikan secara membujur maka akan terlihat beberapa serpihan yang berbentuk pusaran yang merupakan system muscular ikan tersebut. Diantaranya mycoma, myomer dan septum horizontale

D.    Komentar

Pada praktikum yang dilakukan memng memperlihatkan pengetahuan eksklusif mengenai system organ pada ikan. Akan tetapi peranan Co.Ass sebagi pembimbing keterlaluan. Sehingga tidak memperlihatkan suasana praktikum yang nyaman. Semua praktikum dibebankan pada anggota praktikum sehingga membebani kami.


JURNAL BELAJAR
Pertemuan Ke V (Tgl. 18-04-2009)

A.    Perkenalan Mata Kuliah

Pada pertemuan ini kami membahas perihal materi Rana Sp. dan bagian-bagiannya. Adapun hal-hal lain yang akan dibahas sesuai dengan Rana Sp antara lain : serpihan morfologinya, pencernaan masakan dan sistem sirkuli darah pada Rana Sp dan sistem reproduksinya.

B.    Proses Pembelajaran

Pembelajaran yang dilakukan ialah dengan proses ceramah. Penjelasan yang diperoleh memperlihatkan citra mengenai katak (Rana sp.) pembelajaran yang dilakukan berpatokan pada diktat yang telah dinjurkan untuk dimiliki. Pembahasan yang dilakukan mempunyai bebrapa keutamaan yakni terciptanya Susana berguru yang menyenangkan lantaran dalam penyampain materi yang sama-sama belum pernah diketahui ataupun informasi yang belum terperinci mengenai katak,dianalogikan dengan keadaan sekitar bahkan dengan diri kita sendiri.

Terlepas dari metode ceramah yang dilakukan juga dibukanya kesempatan untuk berkomentar ataupun bertanya mengenai hal-hal yang kurang dipahami meskipun diluar pokok pembahasan pembelajaran. Peran dosen ketika itu ialah sebagai pembicara yang memperlihatkan penjelasan terhadap materi perkuliahan.
Ringkasan jurnal pembelajaran

Bagian morfologi Rana Sp.
  1. Nares Anteriores
  2. Celah mulut
  3. organum visus
  4. membran Tympani
  5. Dorsum  
  6. Muara Kloaka
  7. Brancium
  8. Antebrachium
  9. Manus 
  10. Digiti
  11. Femur
  12.  Crus 
  13. Pes
  14. Selapung berenang 

Sistem digestrium C (sistem pencernaan makanan) sanggup dibedakan dalam
  • Tranctus digestivus
  • Blandula Digestoria

C.    Hasil Pembelajaran

Pembelajaran yang telah dilakukan selain memperlihatkan pengetahuan mengenai katak, ditemui juga pertanyaan-pertanyaan dari anggota berguru antara lain:

  • Mengapa amphibi (katak) tidak bertelur di darat?
Jawab :
Katak merupakan binatang yang mempunyai cara reproduksi akuatis,sehingga dalam proses pembuahan hingga pembentukan embrio terjadi di air. Katak hidup     sebagai binatang amphibi memerlukan media air sebagai tempat melangsungkan segala proses reproduksinya.

  • Mengapa ketika terkena kencing katak, kulit kita bisa terinfeksi?
Jawab :
Sebenarnya pada ketika terkena cairan  yang keluar dari katak tersebut yang menciptakan bisul bukanlah kencingnya,tetapi cairan tersebut merupakan kelenjar yang keluar dari kulitnya sejenis kelenjar mukosa yang berfungsi sebagai pertahanan pada katak tersebut.

  • Bagaimana cara penggunaan alat pernafasan yang dua itu(paru-paru dan kulit) ?
Jawab  :
Pernafasan pada katak merupakan suatu hal yang menarik. Terjadi peerubahan yang terjadi sejak hidup mencapai umur 2 bulan. Pernafasan yang mulanya dari insang menjelma pernafasan yang memakai paru-paru yang ditambah dengan kerja kulit. Selanjutnya pernafasannya diubahsuaikan dengan tempat hidupnya,jika berada di darat maka alat pernafasannya ialah paru-paru dan kalau berada di air maka pernafasan dilakukan oleh kulit.

D.    Komentar

Dari pertemuan pertama mengenai binatang amphibi, kami menemui informasi yang awam kita telah diketahui. Akan tetapi belum diketahui mengapa itu terjadi?. Dalam pertemuan ini, diberikan informasi yang didukung oleh pengetahuan yang sanggup dibuktikan. Sehingga kami sanggup memahami dan tau dan mengetahui lebih dari apa yang kami bayangkan sebelumnya.

Semua itu terkupas hingga terjawab semua pertanyaan yang begitu sulit, tetapi alhamdulillah semua itu bisa di jawab dengan baik oleh anggota kelompok dan ditambahkan lagi dengan jawabnnya dari dosen pembimbing secara tepat sehingga kami selaku mahasiswa merasa puas dengan semua jawaban yang di diuraikan oleh masing-masing kelompok dan dosen pembimbing selaku pengampuh mata kuliah.







JURNAL BELAJAR
Pertemuan Ke-VI (Sabtu, 25 April 2009)


A.    Perkenalan Mata Kuliah

Pertemuan ke-6 merupakan lanjutan pembelajaran dari spesies Ranna sp. Pertemuan kali ini merupakan pengamatan eksklusif dan latihan memegang katak.

B.    Proses pembelajaran

Pembelajaran yang dilakukan merupakan pembahasan mengenai morfologi dan sifat-sifat dari morfologi katak. Pembelajaran yang dilakukan memakai katak hidup yang dibawakan oleh mahasiswa langsung. Seperti biasanya posisi duduk ialah bersama dengan kelompok kerja dalam kelas. Spesies katak yang dibawa diberikan kepada mahasiswa untuk damati organ luarnya sekaligus memperhatikan sifat kulit katak terssebut secara bergiliran.

Setiap mahasiswa diharuskan memegang katak dan mencoba memperlihatkan organ luarnya,meskipun tidak sedikit dari mahasiswa yang takut memegang katak tersebut.
Selain kami mengamat morfologi katak menyerupai warna, kami juga sanggup mengamati sifat-sifat sifat katak ketika berada dalam air,serta imbas katak terhadap air tempatnya berada.

C.    Hasil Pembelajaran
Pembelajaran yang dilakukan memperlihatkan pengetahuan mengenai sifat morfologi  katak. Kulit katak berlendir lantaran pada kulitnya terdapat banyak kelenjar mukosa. Adanya kelenjar ini merupakan modifikasi dari fungsi kulit yang berfungsi sebagai alat pernafasan.

Ketika berada dalam air kulit katak memegang peranan sebagai alat pernafasan utama. Sehingga pada pengamatan,air tempat katak berada lama-kelamaan menjelma keruh. Keruhnya air merupakan indikasi keluarnya CO2 sebagai hasil pernafasan. Pada kulit katak juga terasa berlendir jawaban adanaya kelenjar mucus yang merupakan alat bantu dalam mengikat oksigen dalam air atau udara.

Indikasi untuk membedakan katak jantan dan betina ialah dengan melihat ukuran tubuhnya. Katak jantan relatif lebih kecil kalau dibandingkan dengan katak betina. Dengan mengetahui ada tidaknya pita bunyi juga bisa diketahui antara katak jantan dan betina. Katak jantan mempunyai pita bunyi untuk menarik perhatian katak betina ketika trend kawin.

Ditambahkan lagi pengetahuan taentang cara memegang katak supaya aman. Katak yang dipegang yakni dengan cara menjepit serpihan perutnya dengan kekuatan sedang, tiadak dengan cara memencetnya sehingga katak tersebut berontak.

D.    Komentar

Pembelajaran pada peertemuan keVI merupakan pembelajaran eksklusif yang memperlihatkan kesempatan mahasiswa untuk tahu sendiri sifat,serta karakteristik katak. Suasana berguru yang tercipta menyerupai suasana bermain sambil belajar. Sehingga kami merasa tidak enggan banyak bertanya dan berinteraksi dengan mahasiswa lainnya dan dosen.


 JURNAL BELAJAR
Pertemuan ke-VII (Jumat, 01 Mei 2009)




A.    Perkenalan Mata Kuliah

Perkuliahan yang dilakukan pada pertemuan ke-7 merupakan praktikum ke-2 mengenai katak (Ranna sp) yang merupakan spesies amphibia.

B.    Proses Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan dengan cara praktikum langsung  untuk mengetahui bentuk langsung,dan mengetahui eksklusif nama organ katak yang beperan dalam system respiratoris,maupun dalam system urogenitalnya. Sama halnya dengan praktikum yang dilakukan yakni kegiatan praktikum merupakan kegiatan untuk mencocokkan organ katak yang tardapat pada buku/diktat dengan aslinya.

C.    Hasil Pengamatan

Pada praktikum yang dilakukan,dapat ditemukan organ-organ yang disebutkan dalam diktat, tetapi tidak semua yang dicantumkan dilihat secara terperinci dan cukup untuk membedakan secara tepat batasan-batasan organ yang terlibat dalam suatui system menyerupai dalam intetinumnya tidak bisa secara lengkap dibedakan batasannya.

Hal demikian terjadi lantaran preparat rana sp yang dipakai berukuran kecil. Tetapi paling tidak dari prktikum didapatkan  secara eksklusif bentuk maupun oragan yang dimaksud dalam diktat.
Pada praktikum yang telah dilakukan juga didapatkan posisi dari organ dalam ranna sp. Yakni posisinya bertumpuk sperti halnya manusia. Hal yang menarik dari ranna sp yakni pada ketika pembedahan,terdapat dua lapisan kulitnya.

Pertama yakni lapisan epidermis kuli yang tidak menempel dengan dermis kulitnya, dermis bisa dibuka sehabis dilakukannya pembedahan epidermis kulit. Pada ketika pembedahan epidermis,katak tersebut tidak berdarah dikarenakan tidak ditemui jaringan darah pada epidermisnya.

D.    Komentar
Pada ketika praktikum dilangsungkan, kami melaksanakan praktikum dengan relative lebih santai. Praktikum yang dilakukan relative lebih efisien dalam penggunaan waktu. Semua itu dikarenakan peserta praktikum jauh lebih siap sebelumnya.


JURNAL BELAJAR
Pertemuan Ke-VIII (Sabtu, 02 Mei 2009)


A.    Perkenalan Mata Kuliah

Perkuliahan pada pertemuan ke-8 mulai beranjak akan membahas tingkat spesies yang lebih tinggi dari materi sebelumnya yakni membahas kehidupan kadal. Yang kami bahas pada pertemuan ini yakni dari bagaimana morfologi, system peredaran serta system urogenital pata kadal itu sendiri. Dengan cara mendiskusikan aneka macam bentuk pertanyaan.

B.    Proses Pembelajaran

 Pembelajaran yang dilakukan yakni dengan cara diskusi kelompok. Seperti biasanya, tiap-tiap kelompok memegang kiprah untuk memebahas, sekaligus menjawab permasalahan mengenai hal-hal yang belum dipahami pada pembahasannya.

Kelompok pertama     : System urogenitalnya
Kelompok Kedua       : System peredaran
Kelompok Ketiga       : Morfologi kadal.

Oleh lantaran itu, setiap kelompok diharuskan paling tidak bisa memperlihatkan citra mengenai hal tersebut. Pembelajararan yang dilakukan tidak hanya terfokus kepada materi perkuliahan, pembelajaran dengan suatu system mencari keterkaitan/penganalogian dengan permasalahan lain yang dipakai untuk menuntaskan permasalahan ialah suatu hal yang menarik dan lebih memperlihatkan pemahaman mengenai permasalahan pada proses pembahasan materi.

Dosen sebagai seorang yang lebih menguasai materi tidak melepaskan mahasiswa secara penuh terhadap permasalahan yang diajukan kelompok lain,tetapi mencoba memperlihatkan solusi dan jawaban supaya tidak terjadi kesalahan yang menciptakan mahasiswa semakin bingung.

C.    Hasil pembelajaran

    Pada pembelajaran yang telah dilakukan,ditemui beberapa hasil diskusi dari pertanyaan diantaranya:

  • Dimana batasan dari leher kadal?
    Jawab :
Batasan leher kadal yakni terdapat pada serpihan bawah membrane tympani hingga dengan pangkal lengan atas tangan kadal.

  • Mengapa kadal bisa memutuskan ekornya ?
    Jawab :
Kadal bisa memutuskan ekornya dan tumbuh kembali dikarenakan pertumbuhan tulang ekor kadal dibuat melalui kerja enzim. Tulan kadal juga relative lebih elastis dan tidak keras. Kerja tulan dibantu oleh kerja kulit yang mengeras atau menanduk

  •  Mengapa kadal bisa berjalan pada kayu/dinding bernafsu ?
    Jawab :
Kadal bisa berjalan pada dinding kasar/kayu dikarenakan adanya falculla yang menutupi permukaan ujung jarinya. Falculla ini menciptakan runcing dan mengeras ujung jari kadal tersebut sehingga bisa menancap pada tempat berjalannya meskipun pada bidang miring/horizontal.

  • Mengapa kadal tidak mengalami menstruasi?
    Jawab :
Kadal merupakan binatang yang mempunyai trend kawin. Kadal yang betina dan jantan mengalami pematangan sel kelamin secara bersamaan. Sehingga pembuahan selalu terjadi. Selain itu,menstruasi terjadi hanya pada mamalia yang tidak mempunyai trend kawin(selalu siap).

D.    Komentar

Setelah mengikuti proses  berguru mengajar dan proses berlangsungnya diskusi kelompok dalam kelas maka lewat kesempatan ini saya selaku peserta didik sanggup memperlihatkan komentar pada pembelajaran pertemuan ke-8 yakni lebih menyenangkan. Suasana yang tercipta yakni suasana santai dalam lingkup serius. Suasana berguru yang demikian menciptakan kejenuhan berguru berkurang.  




JURNAL BELAJAR
Pertemuan Ke-IX (Jumat, 8 Mei 2009)


A.    Perkenalan Mata Kuliah


Pada pertemuan ke-9 ini merupakan lanjutan pengenalan Mobouya multifacsiata secara eksklusif dalam sistem (praktikum) di Laboratorium.

B.    Proses Pembelajaran

Pembelajaran yang dilakukan merupakan aplikasi dari pembahasan pertemuan di kelas sebelumnya. Pembelajaran tersebut merupakan pengamatan yang dimulai dari pengamatan morfologi hingga anatominya.

Dari pengamatan yang dilakukan mencoba memperlihatkan organ-organ luar maupun dalam pada Mabouya Multifacsiata yang diubahsuaikan dengan petunjuk praktikum dan diktat. Proses yang dilakukan merupakan proses pembiasaan dengan santunan Co.ass lewat praktikum.

C.    Hasil Pembelajaran

Pada praktikum yang dilakukan sanggup ditemukan organ-organ yang disebutkan sesuai dengan isi yang terdapat dalam diktat, tetapi tidak semua yang dicantumkan sanggup diteliti secara terperinci terutama pada organ sirkulasinya menyerupai serpihan jantung, selain dari itu menyerupai otaknya relatif lebih sulit diamati secara terperinci dan terutama untuk membedakan secara tepat batasan-batasan organ yang terlibat dalam suatu system tersebut.
Tetapi kalau dibandingkan dengan pengamatan Ranna sp relatif lebih efektif dikarenakan organ dalam (inseksium) katak lebih besar sehingga pengamatan lebih baik. Selain itu, paling tidak dari prktikum didapatkan  secara eksklusif bentuk maupun oragan yang dimaksud dalam diktat.

Pada praktikum yang telah dilakukan juga didapatkan posisi dari organ dalam Mobouya multifacsiata yakni posisinya bertumpuk sperti halnya manusia. Hal yang menarik dari Mobouya multifacsiata yakni pada ketika pembedahan,terdapat lapisan kulitnya yang relatif keras dikarenakan adanya lapisan sisik yang kering dan mengeras atau menanduk. Selain itu morfologi pada kaki katak yang relatif lebih keras dan meruncing pada serpihan ujungnya. Pada praktikum juga katak yang kami amati mengalami pemotongan atau pemutusan ekor.
Kami mengamati  tempat pemutusan ekor yakni pada serpihan bawah pangkal kaki belakang(femur). Selain itu,dapat kami lihat bentuk pemotongan tersebut membentuk gerigi-gerigi kulit dan daging yang trepotong secara  teratur. Darah pada pemotongan ekor tersebut juga relatif sedikit.
Pengamatan kepalanya (caput) ditemui mata yang mempunyai kelopak mata. Gigi yang ada pada kedua mandibulanya. Lidahnya juga sudah bisa dijulurkan dsb.

D.    Komentar

Praktikum yang dilakukan merupakan praktikummkami sehingga meskipun kiprah Co.ass. relatif lebih sedikit tetapi kami sudah bisa memahami maksud dan tujuan praktikum.semua itu dikarenakan adanya persiapan kami sebelumnya dari pembahasan kelas sebelumnya.                  



JURNAL BELAJAR
Pertemuan X (Sabtu,16 Mei 2009)


A.    Perkenalan Mata Kuliah


Pada pertemuan ke X ini saya tidak sanggup mengikuti pelajaran sebagaimana mestinya lantaran ada halangan (acara keluarga)

B.    Proses Pembelajaran

Pada pertemuan ke X tersebut dilangsungkan proses MID Semester



JURNAL  BELAJAR
Pertemuan Ke-XI (Jumat, 22 Mei 2009)

A.    Pengenalan Mata Kuliah

Pada pertemuan ini, dilakukan praktikum di laboratorium IAIN Mataram. Pembahasan pada praktikum kali ini yakni mengenai anggota dari kelas Aves yakni Columba livia.

B.    Proses Pembelajaran

Pembelajaran yang dilakukan di Lab. Merupakan pembelajaran eksklusif menyerupai biasanya. Yakni mengamati semua oragan yang terdapat pada preparat baik dari inspeksionya maupun inseksionya sesuai dengan tuntutan petunjuk praktikum.

Seperti biasanya, praktikum diawali dengan mengamati morfologi dari preparat(merpati). Yang diamati dimulai dari pembagian tubuh merpati yakni cepal,cepal, truncus dan caudal (ekstiminitas caudalis) beserta organ-organ yang menyusun keempat bagisn tersebut.

Setelah pengamatan tersebut, kami melaksanakan inseksio atau pembedahan. Pengamatan kami ditunjukkan biar bisa mengetahui organ-organ yang terlibat dalam sistem respirasi, sirkulasi, digesti, serta sistem reproduksinya. Pembelajran yang dilakukan memperlihatkan kebebasan kepada kami untuk melaksanakan pengamatan, pembedahan dan selanjutnya untuk hal-hal yang kurang dimengerti bisa kami tanyakan kepada co.ass.

C.    Hasil Pembelajaran

Hasil pembelajaran yang kami peroleh yakni kita sanggup mengetahui organ-organ yang terlibat dalam setiap sistem pada burung. Selain itu,pada pengamatan kami juga memperoleh pengetahuan gres mengenai cara untuk membedakan burung jantan dan betina. Hal tersebut sanggup kita lakukan dengan memperhatikan cloaka burung dengan indikator kalau cloaka burung tersebut kotor maka burung tersebut betina dan sebaliknya.
Selain itu juga,pembuktian tersebut sanggup kita lihat dalam inseksionya. Burung jantan yang kami amati mempunyai sepasang testis yang ukurannya cukup besar  berwarna putih dan menempel di serpihan punggungnya merdekatan dengan 6 lobus ginjalnya. Pada merpati, kita sanggup mengamati organ reproduksi,organ pencernaannya,organ pernafasan serta alat Bantu pernafasannya berupa kantung-kantung udara. Kami juga gres mengetahui bahwa kantung udara tersebut berupa selaput tipis yang menyelubungi organ dalam pada burung. Posisi paru-paru burung juga menggantung pada punggungya. Paru-paru tersebut dihubungkan oleh akses pernafasan merupa trakea yang berbentuk menyerupai sedotan bening.

Untuk organ pencernaannya kami temui adanya tembolok yang mengandung banyak biji-biji beras yang masih utuh. Selanjutnya terlihat juga adanya ventrikulus yang berukuran berbeda dengan ventrikulus binatang lainnya, perbedaannya yakni dalam hal bentuknya yang membulat dan dengan sifat yang keras. Dan pada intestinumnya kami temui adanya 2 akses yang tidak beahir yang merupakan usus buntunya.

D.    Komentar

Komentar kami untuk praktikum ini yakni, kami merasa lebih menikmati praktikum dengan dasar diberikannya kebebasan dan kepercayaan kepada kami. Selain itu lantaran adanya factor kebiasaan mengikuti praktikum sehingga kami tidak terlalu ketergantungan kepada co.ass.


JURNAL BELAJAR
Pertemuan XII (Sabtu, 23 Mei 2009)

A.    Pengenalan Mata Kuliah

Pertemuan kali ini merupakan awal dari pembahasan kelas Aves yang diwakili oleh Columba livia sekaligus pembahasan dari hasil praktikum yang diperoleh sebelumnya

B.    Proses Pembelajaran

Proses pembelajara yang dilakukan dalam pertemuan ini yakni pengklarifikasian terhadap hasil yang diperoleh pada praktikum. Klarifikasi tersebut ditujukan kepada masing-masing kelompok (Kelompok 1 dan 2).
Masing-masing kelompok yang ditunjuk diberikan waktu untuk menceritakan sekaligus membahas mengenai apa yang diperoleh dalam praktikum. Untuk kelompok 1 diberikan kiprah untuk membahas inspeksio dan kelompok 2 diberikan tugas  mengenai inseksionya.

Proses selanjutnya dalam tiap-tiap ahir penjelasan diberikan waktu kepada audien untuk bertanya prihal penjelasan hasil praktikum tiap-tiap kelompok

C.    Hasil Pembelajaran

Hasil yang diperoleh dalam diskusi tersebut sanggup dilihat dari beberapa pertanyaan yang diajukan diantaranya:

  • Apa fungsi proventriculus?
Jawab :
Proventrikulus merupakan akses pencernaan yang menghubungkan tembolok dengan ventrikulus. Saluran ini berukuran lebih besar dari usus dan berfungsi juga sebagai tempat pencernaan masakan secara kimia oleh santunan enzim pencernaan.

  • Dimana tempat berlangsungnya pencernaan makanan?
Jawab :
Proventrikulus merupakan akses pencernaan yang menghubungkan tembolok dengan ventrikulus. Saluran ini berukuran lebih besar dari usus dan berfungsi juga sebagai tempat pencernaan masakan secara kimia oleh santunan enzim pencernaan.

  • Mengapa paru-paru burung menempel pada dinding punggunya?
Jawab :
Pencernaan maknan dimulai dari awal yakni dimulai dari ketika masakan bberada di tembolok. Pada praktikum kami temui adanya bulir-bulir beras yang sudah mengalami perubahan yang ditandai dengan beras- beras tersebut mulai berlendir dan terasa hangat. Pencernaan selanjutnya terjadi di proventriculus, ventriculus, intestinum dan berahur di kloaka.  

  • Apa fungsi kelenjar minyak?
Jawab :
Fungsi dari kelenjar minyak pada burung yakni sebagai penghasil minyak untuk meminyaki bulu-bulunya. Minyak tersebut merupakan alat untuk menjaga kesehatan nukunya dan mempertahankan bentuk bulunya ketika terbang. Selain itu juga, minyak tersebut bisa berfungsi sebagai penjaga suhu tubuh biar tetap stabil ketika lingkungannya panas ataupun ketika dingin.

D.    Komentar

Setengah mengikuti proses berguru mengajar dan berlangsungnya proses praktikum di laboratorium maka lewat kesempatan ini saya selaku peserta materi memperlihatkan masukkan berupa komentar: Pembelajaran kami terasa menyenangkan, tidak hanya terpaku kepada materi yang ada pada buku. Akan tetapi, pembelajaran yang tercipta merupakan hasil dari kami sendiri berdasarkan apa yang kami ketahui, amati dan yang kita bayangkan berdasarkan praktikum. Sehinnga kami merasa tidak terbebani atas dasar belum siap berguru ataupun alasan lainnya.





JURNAL BELAJAR
Pertemuan XIII ( Sabtu, 6 Juni 2009)

A.    Perkenalan Mata Kuliah


Perkuliahan ini merupakan praktikum lapangan yang dilakukan keluar kampus. Praktikum Zoologi dirangkaikan dengan praktikum lapangan mata kuliah Entomologi.

B.    Proses Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran kali ini kami melaksanakan praktikum di luar laboratorium yang terkait dengan etonomogi. Alhamdulillah proses praktikum berlangsung dengan baik dan mendapat hasil yang memuaskan serangkain mekanisme yang kami ikuti sesuai dengan mekanisme kerja pada petunjuk praktikum yang dibimbingan oleh Co.Ass Masing-masing.

C.    Hasil Pembelajaran

Melihat aneka macam bentuk materi yang telah kami pelajarai maka pada pertemuan ke XIII ini kami selaku praktikan atau peserta didik memperoleh hasil pembelajaran yang sesuai dengan hasil pengamatan pada ketika praktikum di lapangan menyerupai : bagaimana mengetahui bentuk zoologi pada binatang serta morfologi binatang yang tersebar di alam luas.

Dengan adanya praktikum di lapangan tersebut kami memperoleh juga hasil yang maksimal yang selama ini jarang kita temukan ternyata ada aneka macam bentuk dan jenis binatang yang termasuk ke dalam etonomogi yang ketika ini sedang kita bicarakan.

D.    Komentar

Berdasarkan pengalaman di lapangan selama proses praktikum berlangsung maka saya selaku anggota praktikan (mahasiswa) sanggup membeikan sumbang saran yang bersifat membangun dan menggali lebih dalam secara individu perihal pelaksanaan proses berguru mengajar di lapangan tidak menyerupai di dalam laboratorium. Di laborarium kita  hanya mengenal binatang yang sudah meninggal dan morfologinya sedangkan di lapangan sanggup menemukan aneka macam jenis hewan.




JURNAL BELAJAR
Pertemuan XIV (Jumat, 12 Juni 2009)


A.    Perkenalan Mata Kuliah

Pertemuan ini merupakan jadwal praktikum terahir dalam mata kuliah Zoologi Vertebrata dalam pembahasan kelas mamalia yang diwakili oleh kelinci (Oryctologus cuniculus)

B.    Proses Pembelajaran        
              
Pembelajaran berlangsung dengan dilakukannya jadwal praktikum. Pembahasan selanjutnya dilakukan dengan mengamati materi praktikum (preparat/kelinci). Pengamatan diawali dengan pengamatan inspeksio kemudian inseksionya. Dalam pengamatan preparat kita mengikuti panduan petunjuk praktikum dimana kita diharuskan mengamati dan menggambar sekaligus memperlihatkan deskripsi atas apa yang diarahakan dalam petunjuk dan hasil pengamatan.

C.    Hasil Pembelajaran

Hasil pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari jadwal praktikum mamalia(kelinci) ialah antara lain mengenai ciri utama mamalia yakni seluruh tubuhnya ditutupi rambut. Tubuhnya sudah mempunyai serpihan yakni terdiri dari :

a)    Kepala (caput)
b)    Leher (cervix)
c)    Badan (truncus)
d)    Ekor (caudal).

Tingkat kerja organ tubuhnya sudah berfungsi secara tepat menyerupai pendengaran yang sudah berfungsi mendengar bunyi dengan santunan daun telinga,lidah sudah berfungsi sebagai alat bantu menelan makanan,mata sudah bisa berkedip dan bisa melihat lebih terperinci serta adanya air mata sebgai penjaga keadaan mata biar tidak kering. Terdapat juga hidung yang bukan sekedar lubang akan tetapi sudah mempunyai fungsi sebagai alat pembau.

Pada pengamatan selanjutnya mengenai inseksio kelinci. Pada pengamatan yang dilakukan merupakan pengamatan kelinci betina. Kami mengetahui bahwa kelinci yang kami amati merupakan kelinci betina ketika dilakukannya inseksio. Sebelumnya kami tidak bisa menemukan puting susunya dikarenakan kelinci yang kami amati masih muda. Pada inseksio yang kami lakukan gres kami melihat adanya kelenjar kelamin betina menyerupai ovariumnya dan oviduk yang berupa lekukan yang nampak jelas.

Yang kami bisa amati sebagai perbedaan mamalia dengan kelas dibawahnya yang telah kami praktekkan  ialah adanya batasa-batasan yang terperinci untuk tiap-tiap oragan. Seperti pada pengamatan sistem pencernaannya,sudah nampak terperinci antara lambung,usus besar dan usus kecilnya. Satu hal lagi yang kami temui yakni adanya pembagian anatara rongga perut dan rongga dada yang dibatasi oleh diafragma. Pada rongga perut ditemui organ pencernaan sedangkan pada rongga dada ditemui organ sirkulasi menyerupai jantung dan organ respirasi seperi paru-paru.

D.    Komentar

Pada praktikum yang dilakukan berdasarkan saya pribadi peserta praktikum tidak sibuk melaksanakan praktikum tetapi lebih sibuk melaukukan pembuatan laporan sementara. Kami merasa diberatkan dengan adanya keajiban menggambar organ-organ yang kami amati. Sehingga menciptakan konsentrasi praktikum terpecah yang ahirnya menciptakan jadwal praktikum tidak maksimal.

Seharusnya dalam praktikum dilakukan jadwal praktikum bukan pembuatan laporan sementara. Dan penyelesaian laporan diberikan waktu khusus sehabis jadwal praktikum diselesaiakan. Dari itu diperlukan kiprah co Ass yang bisa lebih fleksibel lagi dan tanggap atas kondisi praktikum yang demikian.




JURNAL BELAJAR
Pertemuan XV (Sabtu,13 Juni 2009)

A.    Perkenalan Mata Kuliah


Pada pertemuan ini, merupakan awal dari pembahasan dari kelas Mamalia (hewan menyusui ataupun juga binatang yang berplasenta)

B.    Proses Pembelajaran

Pembelajaran yang dilaksanakan yakni dengan diadakannya jadwal diskusi. Dosen pembimbing memperlihatkan uraian yang bersumber dari diktat perihal sifat morfologi(inspeksio),inseksio,sistem organ yang ada pada mamlia serta cara hidup mamalia. Selain  pembahasan perihal hal yang tersebut di atas, dimasukkan beberapa hal yang mempunyai integralitas dengan kehidupan beragama. Sehingga diperlukan dala pembelajaran tidak hanya mempunyai tujuan scien akan tatapi bagaimkana kita bisa memanfaatkan scien untuk menyadari luasnya cakupan agama Islam.

C.    Hasil Pembelajaran

Adapun hasil dari pembelajaran kali ini ialah kehidupan mamalia (manusia) dan beberapa pertanyaan yang diintegralkan dengan keagamaan seperti: Adanya pertanyaan mengenai hal seseorang yang berganti kelamin.

    Adapun beberapa pertanyaan antara lain menyerupai :

  • Pertanyaan mengenai mengapa keluarga akrab dianjurkan untuk dinikahi dan untuk yang mempunyai garis keturunan(muhrim) dihentikan untuk dinikahi. Mengapa?
Jawab :
Kelamin ganda pada insan ataupun binatang lainnya merupakan imbas adanya hormon(sel sperma) yang kemungkinan berjumlah lebih dari satu. Bisa dikatakan berjumlah dua dalam hal ini sperma tersebut menjadi satu sebelum membuahi sel telur. Pembahan yang terjadi menciptakan pembentukan kelamin pada insan tersebut tak menentu. Sedangkan faktor lainnya untuk seseorang yang semulanyya pria dipengaruhi oleh adanya kerja hormon progesteron yang lebih mayoritas dibandingkan kerja hormon testosteronnya. Untuk diketahui kerja hormon tersebut mempunyai perbedaan pada perempuan dan laki-laki. Untuk laki-laki, hormon yang lebih mayoritas bekerja ialah hormon testoteron sedang pada perempuan ialah hormon progesteron.

  • Bagaimana halnya dengan orang yang mempunyai kelainan dalam mengandung sehingga harus dioperasi untuk melahirkan tetapi sehabis melahirkan terjadi pendarahan yang tak berhenti?
Jawab :
Dalam kehidupan insan dan mahluk hidup lainnya ditemui yang namanya kromosom gen atupun yang disebut namanya kode genetik. Untuk kalangan insan yang mempunyai hubungan muhrim atau persaudaraan tentunya akan mempunyai banyak persamaan sehingga dihawatirkan adanya penyakit-penyakit yang dibawa dari masing-masing saudara tersebut walaupun penyakit tersebut tidak berbhaya bagi kedua ibu bapaknya akan tetapi melahirkan anak akan mengalami penyakit (letal) yang bersumber dari kedua orang tuanya tadi. Sehingga tidak salah kalau dihentikan dalam agama islam dikarenakan alasan ilmiah di atas. Selain itu juga, dengan melaksanakan hal tersebut akan merusak garis keturunan.

  • Mengapa mamalia bahari digolongkan dalam mamalia sedangkan binatang tersebut tidak menyusui?
Jawab :
Hewan-hewan tersebut digolongkan kedalam mamalia dikarenakan dalam proses pembentukan keturunan dihasilkan tali pusar(plasenta). Selain itu,hewan-hewan tersebut mengalami siklus menstruasi kalau sel telur yang matang tidak dibuahi.

  • Bagaimana aturan bayi tabung?
Jawab :
Hukum bayi tabung pada masalah pembentukannya ialah sah-sah saja. Dengan catatan dalam proses pembentukannya melibatkan sel telur dan sperma orang yang sudah sah(suami-istri). Proses tersebut merupakan pemanfaatan teknologi untuk membentu insan yang mempunyai gangguan dalam hal reproduksi maupun mengandung janinnya.

  • Bagaimana halnya dengan dilema keputihan pada wanita,apa penyebabnya?
Jawab :
Keputihan pada perempuan ialah proses pertahanan pada alat kelamin wanita. Sebenarnya keputihan pada perempuan tetap berlangsung tetapi dengan intensitas yang berbeda tergantung keadaan tempat tersebut.Adapun keputihan yang terlihat menggangu ialah imbas dari basil yang berlebihan dikarenakan kondisi tempat tersebut mempunyai pH yang tak stabil,ataupun tidak bersih.



JURNAL BELAJAR
Pertemuan XVI  (Sabtu, 20 Juni 2009)

A.    Pengenalan Mata Kuliah


Pertemuan terahir merupakan penjelasan dan pembahasan kelas mamalia serta hasil praktikum ditambah diskusi problem insan sebagai anggota mamlia.

B.    Proses Pembelajran

Pembelajaran dilakukan dengan lembaga tanya jawab. Mahasiswa (selaku peserta didik) diberikan kesempatan untuk bertanya sebanyak mungkin mengenai mamalia serta kehidupan mamalia baik insan atau binatang mamalia lainnya.

C.    Hasil Pembelajaran


Berdasarkan pengamatan dan dikusi kelompok. Kami memperoleh hasil berguru yang mendalam menyerupai beberapa pertanyaan serta jawaban yang kami dapatkan menyerupai :

  1. Dalam masalah kambing betina yang hamil tanpa adanya pejanjan. Bagaimana itu bisa terjadi?
  2. Pada penitipan janin apakah bisa mengubah kode genetik yang dibawa dari orang tuanya?
  3. Bagaimana dengan jenis binatang yang berbeda dikawinkan secara bantuan. Bisa tidak terjadi pembentukan embrio?
  4. Mengapa orang gemuk bisa sulit hamil? Apa penyebabnya?
  5. Bagaimana cara mengetahui kemandulan?
  6. Apa penyebab hamil anggur?
  7. Bagaimana cara mengatasi terlambat tiba bulan?
  8. Bagaimana orang yang mengalami pendarhan ketika masih muda?

Jawaban:
  1. Dalam masalah yang demikian, kambing betina mempunyai kemampuan menghasilkan sel sperma dikarenakan bersifat hemafrodit. Sel sperma yang dihasilkan di sun-sum tulang belakangnya. Kambing yang hemafrodit ialah kambing betina saja secara umumnya.
  2. Pada pembentukan janin dengan cara pembentukan embrio kemudian dititipkan pada ibu titipan tidak akan mengubah kode genetik yang telah dibawa. Akan tetapi hanya akan mengubah pola fikir sang anak atau perkembangan mental anak itu sendiri. Ibu titipan hanya mengambil peranan sebagai pemberi masakan dan zat yang dibutuhkan tanpa bisa mengubah kode genetik sang anak.
  3. Hewan yang dikawinkan secara eksklusif maupun dengan santunan insan menyerupai dalam pembetukan bayi tabung ialah tidak akan bisa membentuk embrio. Hal itu terjadi lantaran berbedanya jumlah kromosomnya. Kromosom bisa diubah akan tetapi sehabis kedua sel kelmin bersatu.
  4. Sebenarnya yang mengakibatkan sulitnya kehamilan bahkan mandul pada perempuan yang gemuk ialah lantaran tersumbatnya rahim lantaran lemak yang berlebihan pada tubuhnya.
  5. Kemandulan bisa diketahui pada pria dengan cara mengetahui kualitas sperma. Dari kekentalannya,ataupun baunya. Sedang pada wnita tidak bisa diketahui sebelum menikah dan tanda-tanda tidak hamil sehabis jenjang waktu tertentu.
  6. Hamil anggur merupakan kehamilan yang terjadi di tempat yang semestinya. Adapun penyebabnya ialah kesalahan dalam melaksanakan persenggamaan. Selain itu juga bisa disebabkan lantaran pernikahan yang terlalu dini.
  7. Datang bulan tidak teratur disebabkan lantaran kondisi kejiwaan yang tak menentu menyerupai stres,terlalu banyak kerja ataupun mempunyai banyak dilema yang dipendam. Hal terseut bisa mengubah jadwal tiba bulan. Hal yang perlu dilakukan ialah memperlihatkan ketenagan pada jiwa biar terhindar dari pola fikir dan pola hidup yang tak teratur dan semerawut.
  8. Pendarahan yang masih muda disebabkan lantaran adanya faktor-faktor
  • Melakukan hubungan tubuh ketika masih terlalu muda
  • Memikirkan hal-hal yang negatif sehingga meningkatkan kerja hormon testosteron. Hormon ini bekerja tidak seimbang dengan kerja hormon progesteron sehingga tidak bisa mengimbangi abrasi dinding rahim.

D.    Komentar

Berdasarkan proses berguru mengajar pada ketika tersebut,kami bisa mengetahui hal yang tabu dan tidak bisa kita didapatkan di perkuliahan lainnya. Adanya kewenangan bertanya yang diberikan sepenuhnya mendorong kami bertanya perihal dilema yang ditemui disekitar.



REFLEKSI DIRI

Berdasarkan pengalaman berguru pada zooligi vertebrata ini saya sanggup memperlihatkan uraian refleksi diri yang terkait dengan diri sendiri menyerupai salah satunya saya masih merasa kurang aktif dan kurang berkomunikasi dalam diskusi kelompok menyerupai mengeluarkan pendapat atau memperlihatkan tanggapan serta memperlihatkan pertanyaan.

Sedangkan dilihat dari segi materi menyerupai uraian jurnal berguru dari pada ikan terbentuk gelendong atau sekoci, bila berenang dalam air serpihan ventral terletak di serpihan anterior, sedang serpihan dorsal terletak sebelah posterior. Kulit ikan mempunyai sisik yang difungsikan untuk mengais air ketika berenang. Sedangkan tubuh mamalia secara garis besar terbagi menjadi dua rongga serpihan yaitu :
Rongga dada, Rongga Perut. Sedangkan sistem organ merupakan adonan atau kumpulan dari beberapa organ yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Pada tubuh hewan, terdapat aneka macam macam sistem organ diantaranya : Organ pencernaan, Sistem sirkulasi, Sistem pernapasan

    Beberapa hal yang perlu kita tekankan bahwa proses berguru mengajar pada mata pelajaran IPA pada umumnya disertai dengan metode yang bervariasi menyerupai metode diskusi yang kraf sekali dipakai sanggup menambah wawasan mahasiswa dan peserta didik dalam bertukar fikiran baik itu dalam bentuk pertanyaan, maupun tanggapan yang bersifat menambah wawasan.

Dan lewat kesempatan terakhir ini kami selaku peserta ilmu pengetahuan memperlihatkan sumbang saran biar tetap memakai metode-metode yang bervariasi dalam proses  berguru mengajar apalagi kalau kita memandang dari segi materi yang patut untuk didiskusikan menyerupai materi-materi yang telah dijelaskan di atas.

    Sedangkan pada materi yang lain menyerupai beberapa pertanyaan yang penting untuk di bahas antara lain menyerupai kelamin ganda pada insan ataupun binatang lainnya merupakan imbas adanya hormon (sel sperma) yang kemungkinan berjumlah lebih dari satu.

Bisa dikatakan berjumlah dua dalam hal ini sperma tersebut menjadi satu sebelum membuahi sel telur. Pembahan yang terjadi menciptakan pembentukan kelamin pada insan tersebut tak menentu. Sedangkan faktor lainnya untuk seseorang yang semulanyya pria dipengaruhi oleh adanya kerja hormon progesteron yang lebih mayoritas dibandingkan kerja hormon testosteronnya. Untuk diketahui kerja hormon tersebut mempunyai perbedaan pada perempuan dan laki-laki.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan


Berdasarkan uraian pada Bab sebelumnya serta uraian jurnal berguru dan proses berguru mengajar serta hasil pembelajaran, maka saya sanggup menyimpulkan beberapa unsur pokok inti dari materi pembelajaran seperti:

  1. Ciri-ciri binatang vertebrata yaitu mempunyai kelenjar susu yang bisa menghasilkan progesteron pada jenis binatang seperti, ikan, katak, ular itu termasuk dalam kelas hwan vertebrata, tetapi dia disebut dorsal (bagian atas) tempat menempel otot-otot pada binatang tersebut
  2. Proses bernafas pada ikan dengan memakai insang, yaitu insang sebagai alat untuk menyerap O2 yang diambil dan diserap kemudian dikeluarkan lewat insang. Insang merupakan struktur yang mengandung sangat banyak pembuluh darah gelembung udara berfungsi sebagai hidrostatis yaitu sebagai menyeimbangkan turun naiknya ikan kepermukaan air.
  3. Tanda-tandanya yang terutama ialah badanya ditumbuhi rambut-rambut dan mempunyai glandulae mamae atau kelenjar lendir susu. Kecuali binatang berparuh, angsa (ornithorhynchus) yang termasuk ordo nonotremata, semua mamalia melahirkan (vivipar)
  4. Kelamin ganda pada insan ataupun binatang lainnya merupakan imbas adanya hormon(sel sperma) yang kemungkinan berjumlah lebih dari satu. Bisa dikatakan berjumlah dua dalam hal ini sperma tersebut menjadi satu sebelum membuahi sel telur.

B.    Saran

Berdasarkan pengamatan selama proses berguru mengajar berlangsung di kelas terkait dengan materi materi asuh mata kuliah zoologi vertebrata saya selaku mahasiswa sanggup memperlihatkan saran yang sifatnya membangun, lewat kesempatan yang sangat berharga :
  1. Kami sangat mengharapkan kepada bapak biar tetap memperlihatkan yang terbaik buat peserta didik mengingat kinerja dan perjuangan yang telah kami lakukan serta memperlihatkan fasilitas untuk kedepannya dalam memperlihatkan materi untuk selanjutnya.
  2. Kepada rekan-rekan mahasiswa biar tetap memperlihatkan perhatian yang lebih ketika pelaksanaan proses berguru mengajar berlangsung menyerupai proses diskusi biar lebih ditingkatkan.

0 Response to "Fortofolio Zoologi Vertebrata"

Post a Comment